<p style="text-align: justify;"> Ketika didatangi oleh mobil Perpustakaan Keliling (Pusling) anak-anak SDN 3 Canggu di Banjar Babakan beberapa waktu lalu berebut mengambil buku sesuai dengan yang disukai. Mereka tampak sangat antusias berebut buku yang mau segera untuk dibaca. Kelihatan sekali seperti orang yang kehausan buku ditengah padang pasir yang tandus ilmu pengetahuan. Senyum mereka pun semua begitu alami dalam menikmati buku.</p> <p style="text-align: justify;"> Ternyata Anak-Anak kita ini sangat suka membaca. Mungkin selama ini buku yang ingin dibaca sangat kurang. Kalaupun ada itu hanya buku pelajaran atau buku paket yang disediakan oleh sekolah. Padahal buku tentang cerita, novel, dongeng, komik dan lainnya tidak ada dipajang di perpustakaan sekolah. Sehingga ketika Pusling mengunjungi sekolah, anak-anak berebut mengambil buku ceritra, dongeng, dan komik.</p> <p style="text-align: justify;"> Dalam hati saya merasa kasihan dengan anak-anak yang sangat merindukan buku yang ingin dibacanya. Selain buku paket seyogyanya sekolah juga menyediakan buku bacaan lainnya yang dapat menarik minat baca. Sejatinya minat baca anak-anak kita tinggi, jika diimbangi dengan ketersediaan buku yang bermutu.&nbsp;&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"> Perpustakaan Keliling (Pusling) Badung yang selama ini rajin mengunjungi sekolah, perlu diapresiasi. Selama ini ada kesan minat baca anak-anak kurang ditengah pesatnya penggunaan gutget. Namun bagaimanapun buku bacaan tetap&nbsp; penting untuk dibaca dalam&nbsp; upaya membangun budaya literasi dengan menyuguhkan buku-buku yang menarik. <em>(007/kim/cgg).</em></p> <p style="text-align: justify;"> .</p>
Budaya Menbaca Buku
28 Sep 2019