<div style="text-align: justify;"> <div> &nbsp;</div> <div> Upacara metigang sasih, salah satu jenis upakara manusa yadnya yang dilakukan oleh setiap keluarga (Baca: Hindu) di Bali. Upacara yang ditujukan untuk bayi yang baru berumur 105 hari(3 bulan) ini bertujuan untuk menyucikan anak( bayi) secara &quot;skala dan niskala&quot;&nbsp; (lahir maupun batin).</div> <div> &nbsp;</div> <div> Jro Pemangku I Nyoman Nuada saat memuput upakara metigang sasih di rumah I Putu Adi Putra Br,Babakan Rabu (17/7) mengatakan,&nbsp; upakara untuk bayi memiliki nilai religius mulai dari umur 12 hari disebut &quot;kepus pungsed&quot;, umur 42 hari (bulan pitung dina) dan umur 105 hari yang dikenal dengan tigang sasih (telu bulan).</div> <div> &nbsp;</div> <div> &quot;Rentetan upakara seperti ini harus dilalui oleh setiap kelahiran orang bali,&quot; terang Nuada sambil menambahkan, upakara tigang sasih diawali dengan &quot;metelunan&quot; setelah itu &quot;ngangkid&quot; ke segara (laut), ke sumber air (sungai) dan&nbsp; metatab di natah&nbsp; (halaman rumah) serta di Balai.&nbsp;</div> <div> &nbsp;</div> <div> Adapun sanga anak (bayi) yang diupacarai&nbsp; Ni luh Dita Trisnayanti putri pertama dari pasangan I Putu Adi Putra dengan Ni Komang&nbsp; Ritayani. <em>(007/kim/cgg).</em></div> </div>
Upacara Manusa Yadnya Tigang Sasih Ni Putu Fita Trisnayanti
18 Jul 2019