<div style="text-align: justify;"> Canggu, (19/5). Perajin pande besi, kini masih tetap eksis ditengah masyarakat yang kehidupannya sudah modern. Terutamanya masyarakat petani yang tetap merasa memerlukannya untuk mengasah atau mempertajam alat-alat pertaniannya maupun&nbsp; peralatan rumah tangga lainnya. Terbukti pasuh yang diterimanya cukup banyak per hari.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> I Wayan Kasih perajin pande besi dari Banjar Babakan Canggu Kecamata Kuta Utara Badung Minggu (19/5) mengatakan, pembuatan beberapa perabotan dari besi seperti sabit, pisau, cangkul, pisau potong pandan, potong rumput dan lainnya masih lumayan ramai. Paling tidaknya 10 orang pasuh dilayaninya dalam sehari.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot;Membuat yang baru atau untuk mengasah saja supaya kembali tajam masih lumayan&quot; ucap Kasih sambil menambahkan, untuk mengasah saja ia menarik ongkos hanya Rp 15.000 per pcs. Sedangkan membuat yang baru seperti sabit harganya Rp 70.000 per pcs. Kalau pisau potong pandan harganya lebih dari Rp.100.000 sampai Rp 200.000 per pcs.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Dijelaskan Kasih, perabotan seperti pisau, sabit, cangkul, penggunaannya bagi masyarakat desa khususnya sangat penting dimiliki. Terutamanya petani minimal sabit dan cangkul. Oleh&nbsp; sebab itu, keberadaan pande besi di tengah masyarakat masih tetap diperlukan di jaman moder yang serba mesin.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Dicontohkannya, traktor salah satu perabot pertanian dari mesin. Sewaktu-waktu jika sabitnya patah, kurang tajam dan lainnya memerlukan&nbsp; jasa pande besi.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot;Meski banyak sabit, pisau dan lainnya dijual di pasar, pada suatu saat pasti nanti dan memerlukan jasa pande besi,&quot; pungkas Kasih. <em>(Mur).</em></div>
Tetap eksis, ditengah kehidupan modern
20 May 2019