<div style="text-align: justify;"> Canggu, (15/5). Kendati musim puncaknya di bulan Juli nanti, layangan yang kini termasuk salah satu komuditi teranyar di Bali semakin diminati oleh wisatawan dalam maupun luar negeri. Terbukti permintaan dari hotel rata-rata mencapai 10 sampai 20 biji per hari.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> I Nengah Kurcana perajin aneka jenis layangan dari Banjar Babakan Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Rabu (15/5) mengatakan, selain konsumen lokal, produksi layangannya saat ini banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Khusus untuk turis, umumnya dipesan dari pihak hotel dimana mereka menginap. Saat ini, ia menerima pesanan layangan dari wisatawan rata-rata 20 biji . Adapun jenis layangan yang dipesannya&nbsp; yaitu janggan.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot;Meski belum musimnya, namun permintaan layangan dari konsumen sudah ramai. Untuk konsumen lokal umumnya layangan bahan baku dari plastik yang banyak laku terjual,&quot; terang Kurcana sambil menambahkan, pihaknya selama ini membuat aneka jenis layangan, baik tradisional maupun kreasi. Dicontohkannya ada layangan tradisional bebean dan janggan. Sedangkan yang kreasi seperti hantu (celepuk), burung, capung, kupu-kupu dan lainnya.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Lebih jauh Kurcana yang pensiunan guru menjelaskan, pekerjaan membuat layangan sudah dilakukannya sejak masih kecil (remaja). Hanya saja dahulu layangan tidak banyak untuk diperjualbelikan. Kalau sekarang sejak sebelum pensiun sekitar 4 tahun lalu kegiatan membuat layangang semakin inten dilakoninya.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot;Timbang-timbang menambah uang dapur,&quot; ungkap Kurcana lagi sambil berucap, stok layangan yang dimiliki sebanyak 50 biji dari berbagai jenis. Belum kerangkanya yang juga cukup banyak. Menjawab pertanyaan mengenai harga jual di)patok mulai dari termurah Rp 15.000 sampai termahal Rp 300.000 per biji. Adapun harga yang termahal adalah terbuat dari kain.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Kurcana mengaku saat ini, tidak memiliki modal yang cukup supaya usahanya tetap bisa berkembang. Terutama untuk membeli bahan baku seperti kain dan plastik. Di Canggu sendiri permintaan layangan dari wisatawan cukup banyak, terutamanya hotel yang omzetnya pernah mencapai Rp 1, 5 juta sshari.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot;Selain untuk dimainkan (dinaikkan), layangan juga untuk pajangan (dekorasi) di hotel,&quot; demikian Kurcana mengakhiri. <em>(Mur).</em></div>
Layangan, komoditi yang diminati wisatawan
16 May 2019