<div style="text-align: justify;"> Canggu, (14/5). Canang, salah satu mata dagangan di Bali yang sekarang ini, nyaris tidak pernah sepi dari pembeli. Apalagi jika sedang ada hari raya (rerainan Bali) yang jumlah permintaannya cendrung naik atau melonjak tajam. Contohnya di hari Purnama, Tilem serta rerainan besar lainnya di Bali termasuk hari Pagerwesi.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Ni Kadek Suryaningsih pedagang canang dari banjar Babakan Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara Badung yang sehari- hari berjualan canang di pasar desa Pipitan Selasa (14/5) mengaku, khusus untuk hari raya Pagerwesi yang jatuh pada hari ini Rabu (15/5) omzet penjualannya sebesar Rp 1,2 juta lebih dari 1.000 biji lebih canang yang dipesan oleh para&nbsp; pelanggannya. Kalau hari- hari biasa hanya rata-rata Rp 100.000 per hari,&quot;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Suryaningsih yang mengaku sudah selama 14 tahun menggeluti pekerjaan menjual canang menuturkan, banyak likaliku yang telah dialaminya sebagai seorang pebisnis canang. Terutamanya terhadap bahan baku berupa daun kelapa muda (busung) , bunga serta kelengkapan lainnya yang tiba-tiba langka serta harganya yang melambung.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot;Canang termasuk salah satu komuditi dari sisi harga sangat sulit diprediksi, tiba-tiba melambung atau anjlok,&quot; ucap Suryaningsih sambil menjelaskan, segi keuntungan sebenarnya tidak seberapa besar. Selama ini hanya cukup untuk menunjang keperluan sehari-hari dalam rumah tangga. Karena persaingan juga banyak dan ketat.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &quot; Yah cukup sehari-hari untuk melayani keperluan anak sekolah,&quot; tutur Suryaningsih mengakhiri perbincangannya.&nbsp; <em>(Mur).</em></div>
Pagerwesi, permintaan canang naik
16 May 2019