<div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Acara pinal dari rentetan upacara mekarya ngenteg linggih mapadudusan alit &nbsp;wraspati kalpa medasar caru panca rupa dilakukan nyegare gunung. Seperti apa yang dilakukan oleh Pengempon Pura Arya Wang Bang Pinatih hari Minggu (28/4/2019). Upacara dipimpin oleh Ida peranda istri Gede Cantik Griya Buduk yang didampingi oleh Jero Mangku khayangan tiga dan para sutri serta masyarakat pengempon Pura .</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Jero mangku I Nengah Nimbrig menjelaskan dudonan upakara yang dihaturkan berupa,&nbsp; pulogembal bebangkit Ayaban tumpeng 33 (telung dasa telu),&nbsp; sekartaman dan upacara pekelem yang memakai binatang ayam, bebek sebagai kurban .</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Menurut jero klian adat Br. Babakan Canggu yang kita jumpai selesai upacara menjelaskan, makna nyegare gunung secara religius adalah merupakan pengakuan / pengesahan dari Dewa laut dan Gunung. Pengertian secara ilmiahnya merupakan penyegaran untuk mendapatkan hawa laut dan gunung karena dari sekian lama telah mempersiapkan dan melaksanakan rentetan upacara hingga selesai.<em> (006/kim cgg)</em></div>
Nyegare gunung
29 Apr 2019