<div style="text-align: justify;"> Bali di tengah gempuran Pariwisata, keberagaman budayanya masih sangat kental dan terjaga. Adat dan tradisinya masih dipegang teguh oleh masyarakatnya.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Terutama alat musik tradisional, salah satunya yaitu alat musik tradisional rindik. Rindik merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari serangkian bambu yang dipukul dengan dua tangan menggunakan alat yang disebut panggul, sehingga mampu menghasilkan suara yang merdu.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Keberadaannya saat ini masih sering dijumpai di berbagai daerah di Bali, Salah satunya di Banjar Padang Linjong, Desa Canggu. I Komang Adi Mantika, pemuda berusia 25 tahun yang beralamat di banjar Padang Linjong, Desa Canggu, pemilik Sanggar KUBU RINDIK BUNGAN SINGAPUR menekuni hobi bermain Rindik.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Kecintaannya pada musik tradisional ini sangat besar, seolah-olah menjadi bagian dari hidupnya. Ditemui di kediamannya, I Komang Adi Mantika mengatakan, dirinya sudah bermain rindik semenjak berumur 15 tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Alat musik Rindik awalnya dipakai sebagai alat musik kerajaan yang dimainkan dalam acara-acara tertentu saja. Seiring berkembangnya jaman, alat musik rindik dipakai sebagai alat musik hiburan di masyarakat. Biasanya ditampilkan dalam acara resepsi pernikahan, mengiringi tarian joged dll.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Dia menambahkan, Sanggar KUBU RINDIK BUNGAN SINGAPUR sudah sering tampil diberbagai acara resepsi pernikahan ( Sudita kim)</div>
I KOMANG ADI MANTIKA PENCINTA RINDIK DARI BANJAR PADANG LINJONG,DESA CANGGU.
07 Apr 2019