<div style="text-align: justify;"> Canggu-Sabtu (9/3/2019) Tradisi mengarak ogoh-ogoh merupakan rangkaian acara dalam rangka memperingati hari raya Nyepi. Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Ogoh-ogoh biasanya dibuat oleh kaum muda dengan berbagai kreativitas sebulan sebelum Nyepi.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Dalam ajaran Hindu, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala). Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud raksasa..</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Hari ini Kamis (7/3/2019) merupakan Hari Raya Nyepi yang diperingati umat Hindu. Sehari sebelumnya (6/3/2019) masyarakat Canggu mengarak ogoh-ogoh. Kegiatan ini dilakukan serentak di banjar masing-masing. Ada 6 banjar di desa Canggu dan masing-masing banjar membuat satu ogoh-ogoh.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Semua ogoh-ogoh tersebut diarak berkeliling banjar masing-masing diiringi gamelan Bali. Perarakan ini bertujuan untuk membersihkan desa dari pengaruh buruk bhutakala dan&nbsp; untuk menyucikan lingkungan.&nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Setelah diarak, ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol pemurnian diri. Dengan membakar ogoh-ogoh, berarti umat Hindu&nbsp; telah siap memperingati Nyepi dalam keadaan suci. Di hari raya Nyepi, umat diharapkan untuk diam dan melakukan refleksi diri.(Sha)</div>
Ogoh-ogoh diarak dalam pengrupukan di Canggu
09 Mar 2019