<div style="text-align: justify;"> etelah sekian lama dinanti akhinya tiba waktunya Purana Pura Dalem Tepi Siring Warung dan pura Dalem Wates dibacakan.&nbsp; I Ketut Sudarsana sebagai narasumber yang sekaligus membacakanya, yang diterjemahkan oleh Tu Aji kakiang Cemagi, di wantilan jaba Pura Dalem Tepi Siring Warung hari Minggu (13/1/2019) pukul 11.30 wita.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Menurut&nbsp; Ketut Sudarsana tujuan dibacanya purana Pura ini adalah untuk memberikan penjelasan, pemahaman tentang sejarah pura di jaman purba kala&nbsp; dan hubunganya dengan&nbsp; kerajaan serta perjalanan orang -orang suci di jaman dulu kala.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Dalam sejarah ini dipaparkan Pura Dalem Tepi Siring Warung sudah ada di abad XVl. Berdirinya pura ini erat hubunganya dengan&nbsp; 3 kerajaan di jaman dulu. Raja Gelgel Klungkung, Raja Badung dan kerajaan Mengwi. Benda purbakala yang dijumpai di Pura ini berupa 2 buah senjata sambleng yang merupakan senjata perang kerajaan Badung melawan Mengwi di jaman dulu kala. Hal lainya yang bersifat unik dijumpai disini berupa kuri agung dan candi bentar yang memiliki struktur sifat kuno.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> 78 tahun lamanya setelah Pura Dalem Tepi Siring Warung berdiri, didirikanlah Pura di Tegal Wates yang bernama pura Dalem Wates yang merupakan pengabih pura Dalem Tepi Siring Warung&nbsp; dan disungsung oleh rakyat Badung secara umum&nbsp; dan sekarang diwariskan pada masyarakat Canggu.</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Antusias masyarakat setempat mendengarkan pembacaan ini begitu tinggi. ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang mengikuti acara ini sampai selesai. Yang turut hadir dalam acara ini adalah jero Bendesa Drs I Nyoman Sujapa Spd. M. Pd. H, Perbekel Desa Canggu I Nengah Lana SH, kelian Adat dan Dinas Br. Babakan Canggu beserta masyarakat setempat sebagai pengempon pura .<strong><em>(006/kim cgg).</em></strong></div>
Antusias masyarakat banjar adat Babakan dengarkan Purana dibacakan.
16 Jan 2019