<p style="text-align: justify;"> Ritual atau tradisi yang sangat unik yang dilakukan umat Hindu  untuk mengiklaskan anggota keluarganya yang telah meninggal adalah Ngaben. Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat atau disebut kremasi yang dilakukan umat Hindu  sebagai simbul penyucian roh bagi mereka yang telah meninggal.</p> <p style="text-align: justify;"> Kata ngaben berasal dari Ngabu atau Abu, dikaitkan dengan penyucian menggunakan api, untuk mempercepat proses pengembalian Panca Maha Buta yang merupakan fisik dari pada manusia.Di dalam Panca yadnya upacara Ngaben termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk Roh leluhur.</p> <p style="text-align: justify;"> Seperti halnya Upacara Ngaben yang dilaksanakan hari ini, tanggal 3 September 2018, bertempat di Setra dalem Dukuh Pipitan, adalah pengabenan salah satu warga dari banjar Padang Linjong , Desa Canggu, kecamatan Kuta utara Badung ini, yaitu I Nyoman Miarta yang biasa dipanggil pak Bayu.</p> <p style="text-align: justify;"> Upacara Ngaben  dihadiri oleh semua anggota keluarganya, kerabat serta seluruh anggota Banjar padang Linjong. Menurut  Jero mangku gede I Ketut Wirka yang juga merupakan ketua tempekan kelod banjar adat Padang Linjong , upacara pengabenan ini tergolong Ngaben alit.</p> <p style="text-align: justify;"> Semua banten dan sarana upacara disiapkan oleh serati banjar Padang Linjong. Upacara dimulai dengan penyiraman layon atau memandikan Jenasah (2/9) yang dilakukan anggota banjar. Pada hari ini senin 3 september 2018 setelah semua rangkaian upacara seperti memberikan oton barulah jenasah diberangkatkan dari rumah duka untuk menuju ke setra atau tempat pembakaran mayat.</p> <p style="text-align: justify;"> Prosesi pembakaran dimulai pukul 10.00 wita. Upacara Ngaben ini dipuput oleh Ida Pedanda Putra Lor Singarsa, dari Gria Simpangan Bernasi Buduk. <strong><em>(Sudita)</em></strong></p>
NGABEN, TRADISI IKLAS UMAT HINDU KEPADA ORANG YANG TELAH MENINGGAL
03 Sep 2018