<p style="text-align: justify;"> Nyukat linggih artinya menentukan batas-batas pembuatan bangunan di tempat - tempat suci . Misalnya dalam pembuatan pelinggih , bale pengrauhan, bale gong, bale banten , wantilan pura dan yang lainya yang berhubungan dengan tempat suci.</p> <p style="text-align: justify;"> Jumat (13/5) , tepatnya di Pura Dalem Wates dilakukan nyukat linggih . Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pembuatan pelinggih , wantilan pura dan bale kul-kul, serta penataan tata ruang .</p> <p style="text-align: justify;"> Acara dihadiri oleh Jero mangku dalem Wates , klian adat  Drs. I Nengah Suarya , klian dinas Br Babakan Ir. I Putu Gede  Siarta , SH. Prejuru Pura, Tokoh Masyarakat dan Ida Bagus Sudiksa sebagai penuntun sekaligus sebagai narasumber.</p> <p style="text-align: justify;"> Menurut penyarikan Gede I Wayan Langgeng tujuan dilakukanya nyukat linggih ini adalah untuk mengukur  tempat  atau batas yang disesuaikan dengan sukat atau asta  bumi, sehingga bangunan yang ada di pura tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.</p> <p style="text-align: justify;"> Sehari setelah nyukat linggih , dilakukan upacara nuntun yang dilakukan oleh Jero Mangku Pura dan pemaksan atau penyungsung. Upacara nuntun artinya  memindahkan tempat berstananya Ida Betara ke tempat linggih sementara. Linggih  atau tempat sementara itu biasanya berupa Sanggar Tawang. (GAR)</p>
Nyukat linggih , Di Pura Dalam Wates
14 May 2018