<div style="text-align: justify;"> Para pencinta tanaman hias selalu berinovasi.  Dalam setiap rentang waktu ada saja kreasi tanaman yang "ngetren" dan dipolulerkan di pasaran. Seperti yang dilakukan pria kelahiran Padang Linjong Canggu ini.  Dia mampu menghidupi keluarganya dengan menyulap akar dan batang bunut menjadi bonsai dolar yang bernilai tinggi. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Dengan kecintaannya pada tanaman hias,  Ketut Sudarsana,  pria kelahiran banjar Padang Linjong, Canggu Kuta Utara ini mengembangkan keahlian membuat tanaman hias yang sering disebut bonsai dolar menjadi sebuah usaha yang menghasilkan dolar. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Dia menelusuri semua daerah yang ada batang dan akar bunut. Kemudian dipotong dan dibawa ke rumahnya. Setelah itu dia mengisi ember dengan air bawang  untuk merendam batang dan akar tersebut. Setelah menunggu satu minggu akar bunut siap ditanam di pot dan menunggu sampai bisa disambung dengan pohon dolar.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Selama enam tahun menekuni profesi ini,  dia sudah bisa memenuhi keinginan pecinta bonsai di daerah sekitar tempat tinggalnya. Harga yg ditawarkan bervariasi mulai dari Rp. 500.000 sampai Rp. 6.000.000 per pot.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Denganh hasil penjualan bonsai dolar ini, dia bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya. Selain bekerja sebagai pegawai swasta disebuah villa, dengan waktu luang yang dimiliki di tengah kesibukannya yang sangat padat dia sempatkan mencari batang dan akar bunut tersebut ke sungai seluruh Badung.</div>
Mengais dolar dengan bonsai dolar
13 May 2018