<div style="text-align: justify;"> Sabtu (13/10/2018) umat Hindu merayakan hari Saraswati. Hari raya ini diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari), tepatnya pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Hari Raya Saraswati ini dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan sekaligus sebagai penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yaitu Dewi Saraswati.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Pada Saniscara Umanis, merupakan hari pemujaan untuk Dewi Saraswati. Dalam pemujaan ini, upakaranya yaitu suci, peras, daksina palinggih, kembang payas, kembang cana dan kembang biasa, sesayut saraswati, prangkatan atau rantasan putih kuning, serta buah-buahan beserta runtutannya.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Sang Hyang pustaka atau lontar-lontar keagamaan, tempat menuliskan aksara ditata dengan sebaik-baiknya, dipuja, dan diupacarai dengan puspa wangi.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Pentingnya hari raya Saraswati terlihat dari perayaan yang dilakukan siswa di sekolah dan penggelut dunia pendidikan. Menurut kepercayaan umat Hindu, hari Saraswati merupakan turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Di hari Saraswati biasanya para siswa  melakukan upacara sembahyang di sekolah masing-masing, setelah itu biasanya para siswa melanjutkan sembahyang ke pura lainnya. Ada mitos pada hari Saraswati tidak diperbolehkan untuk menulis dan membaca.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Dalam legenda digambarkan bahwa Saraswati adalah Dewi atau lstri Brahma. Saraswati adalah Dewi pelindung dan pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Berkat anugerah dewi Saraswati, kita menjadi manusia yang beradab dan berkebudayaan.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Dewi Saraawati disimbolkan sebagai seorang dewi yang duduk diatas teratai dengan berwahanakan se-ekor angsa (Hamsa) atau seekor merak, berlengan empat dengan membawa sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kanan, tangan kiri membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan gitar membawa sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kanan, tangan kin membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan veena atau bermudra memberkahi.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Upacara pada hari Saraswati, pustaka-pustaka, lontar-lontar, buku-buku dan alat-alat tulis menulis yang mengandung ajaran atau berguna untuk ajaran-ajaran agama, kesusilaan dan sebagainya, dibersihkan, dikumpulkan dan diatur pada suatu tempat, di pura, di pemerajan atau di dalam bilik untuk diupacarai.<strong><em> (Sha)</em></strong></div>
Hari Raya Saraswati, turunnya ilmu pengetahuan
15 Oct 2018